![]() |
Dusun Manding, Desa Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta sudah terkenal sebagai
sentra kerajinan kulit sejak tahun 1970-an. Kerajinan kulit di desa ini
dipelopori oleh tiga pemuda setempat, yaitu Prapto Sudarmo, Ratno
Suharjo, dan Wardi Utomo.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXmWwS5ecVJrlrF_3pJ036LGjDrk_hc9GH1hpTlKOSqjXbedHG6sMFeenIxZorWqQAY1O06bBE1C31u1nsdYwqjLMDoZ_4Na0KhbiQ9uQoXRdlC8SR5-0QQ6Gv0y_JL198j09ZlcRKjOs/s1600/kulit+3.jpg)
Dwijo Hadi Suyono, pemilik Toko Selly Kusuma mengisahkan, sejak ketiga
orang itu merintis usaha kerajinan kulit di Manding, banyak warga yang
tertarik mengikuti jejak mereka. Lambat laun banyak warga setempat yang
berprofesi sebagai perajin kulit. Pada tahun 1970-an, dusun ini pun
mulai menjelma sebagai sentra kerajinan kulit.
Keahlian
mengolah kulit mereka dapat secara turun-temurun. Namun di
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKfiwRRB5iOL3cMnkmXI6BbXP_-AYAqsVrKNOe06JUpTJwQpKhrwEr5YZ7HdZm53i9nQD803fM9Org1cm3KHp7W8qOeQ9Ai9hxFmScwopjMnhmEZXBFochDy8Gv3jkReGxKAnjvP6mWF4/s1600/kulit+4.jpg)
tahun 1970-an
itu, belum ada toko atau showroom untuk memasarkan hasil produksi para
perajin kulit. "Toko mulai bermunculan di dusun ini sekitar tahun
1980-an,"
seiring semakin dikenalnya Manding di kalangan
para pelancong, baik dari Yogya maupun luar daerah. Sejak saat itu,
Manding menjadi ramai. Saat akhir pekan, banyak pengunjung datang ke
kampung ini.
Lantaran ramai pengunjung, jumlah toko pun semakin banyak. Saat ini, tercatat sekitar 30 kios yang menjual aneka produk dari kulit, seperti tas, jaket, sepatu, sandal, dan dompet. "Hingga saat ini, hubungan antara pedagang dan perajin tetap terjalin dengan baik,"
Lantaran ramai pengunjung, jumlah toko pun semakin banyak. Saat ini, tercatat sekitar 30 kios yang menjual aneka produk dari kulit, seperti tas, jaket, sepatu, sandal, dan dompet. "Hingga saat ini, hubungan antara pedagang dan perajin tetap terjalin dengan baik,"
No comments:
Post a Comment